[FanFiction | FF] BTS | One Shoot | Love or Hate



Love or Hate a story by Kyung22
Staring by :BTS’s  V (Kim Taehyung) & OC’s Lee Jikyung with supported VIXX’s Lee Jaehwan
Genre : Marriage-life, slight!romance, Comedy | Length : One shoot | Rating : PG-13
Disclaim & Note :
Cerita ini milik saya! Dilarang menjiplak cerita ini tanpa izin dari saya! Berkaryalah dengan otak sendiri!
Terinspirasi dari MV Mad Clown – Fire, dimana terdapat pasangan suami istri yang gila.
Menggunakan Taehyung sebagai pemain karena ia adalah orang yang cocok untuk karakter ‘gila’. *dibacok mphi*
Disini Mphi jadi agak tua, jadi maapin aku yah :*
Jika ada persamaan inspirasi atau alur, itu hanya kebetulan semata!
Maaf jika ada kesalahan dalam EYD. Terima kasih pada para pembaca yang meninggalkan jejak!


Summary :
“Ini semua gila! Kau mencintaiku atau membenciku?”

****

Prang!!!
Wanita setengah waras itu kembali memecahkan barang yang masih tersisa diantara barang-barang yang sudah dihancurkannya setiap pagi. Ia terlihat cocok dengan dress navy yang ia pakai. Ekspresinya yang terlihat sebal —cenderung menakutkan— terlihat jelas di wajah cantiknya. Ia meremas rambutnya dengan depresi. Tidak ada sesuatu apapun yang membuat wanita cantik ini mengamuk begitu hebat, kecuali—

“SUAMI MACAM APA KAU!? CEPAT ANTAR AKU BERBELANJA!”, seperti yang wanita itu kata— bukan, seperti yang wanita itu teriakkan, suaminya adalah satu-satunya yang dapat membuatnya marah seperti itu. Image cantik, lemah, lembutnya entah hilang kemana saat bertengkar dengan suaminya. Pertengkarannya juga disebabkan oleh hal yang sepele. Tetapi entah mengapa ia sangat mudah tersulut emosi jika itu berhubungan dengan suaminya.

“Apa lagi yang kau pecah… ASTAGA PONSELKU! KAU SUDAH GILA HAH!?”, kini sang suami yang baru keluar dari kamarnya sungguh terkejut dengan pemandangan didepannya. Ponsel miliknya —yang baru ia beli 1 pekan lampau— hancur begitu saja. Ia menatap tajam istrinya yang tengah tertawa bangga. Lelaki itu terlihat marah ekspresinya menakutkan melebihi ekspresi menyeramkan yang dilakukan istrinya tadi.

“KAU TAHU BERAPA HARGANYA!? SEENAK…”

“Shht… Sayang, antarkan aku berbelanja ya? Kau tak ingin mati kelaparan karena aku tidak memasak ‘kan?”, belum sempat lelaki itu menyelesaikan pertanyaannya, sang istri menaruh telunjuknya di bibir suaminya. Ia berkata begitu lembut sambil membelai pipi suaminya. Sebenarnya kalimat yang ia ucapkan tadi adalah ancaman untuk suaminya.

Suaminya pun terdiam, ia hanya melihat istrinya dengan tatapan tajam. Tetapi yang dilihat sama sekali tak bereaksi. Wanita itu meraih tas tangannya dan meninggalkan suaminya yang terlihat depresi diruang tamu. Suaminya menggeratakan giginya, menahan amarah yang tidak bisa ia keluarkan tadi —karena istrinya menaruh telunjuk lentiknya dibibirnya.

“KENAPA AKU MENIKAH DENGAN WANITA GILA SEPERTI MU, HAH!?”, bentak lelaki itu pada istrinya yang sudah di ambang pintu, bersiap untuk keluar dari rumah yang entah apa bentuknya itu. Tetapi kegiatan membuka pintunya dijeda oleh bentakan suaminya, ia pun menoleh ke arah suaminya.

“Kau juga GILA. Memangnya siapa yang ingin menikah dengamu?”, Bukannya menjawab, wanita itu justru berbalik bertanya. Ia pun melanjutkan acara membuka kenop pintu dan keluar dari rumah yang ia tempati dengan lelaki yang tak kalah gilanya dengan dirinya.

**

Siapa pasangan suami istri yang sama sekali tak bisa dibilang akur seperti tadi? Mereka adalah Kim Taehyung dan Lee Jikyung. Pasangan teraneh di dunia. Pernikahan mereka baru saja berlangsung kurang dari 3 bulan. Tetapi pertengkaran demi pertengkaran selalu mewarnai kehidupan rumah tangga mereka. Anehnya mereka bisa berbaikan dalam waktu yang sama.

Taehyung sendiri adalah anak pemilik Perusahaan yang cukup besar di Korea Selatan. Perusahaannya mempunyai cabang di Jepang dan juga China. Perusahaan yang sekarang menjadi miliknya itu berjalan dengan normal dan lancar. Tetapi tidak dengan kehidupan rumah tangganya yang sangat aneh dan ekstrem. Penuh pertengkaran dan keromantisan. Di umurnya yang 25 ia jatuh cinta dengan gadis gila dan menikah di usianya yang ke 26.

Sementara Jikyung juga anak pemilik perusahaan yang juga sama besarnya dengan perusahaan suaminya. Tapi karena dia adalah anak perempuan, Jikyung hanya memegang 20% saham perusahaan itu. Dan selebihnya dikuasai oleh kakaknya yang bernama Jaehwan dan petinggi perusahaan lainnya. Ia memang jatuh cinta dengan Taehyung yang se-golongan dengannya, dan juga sama gilanya. Ia pun setuju ketika Taehyung melamarnya dengan cara yang aneh dan gila. Yaitu, Taehyung berdiri di tengah jalan dan mengucapkan lamarannya dengan lantang. Tentu saja semua pengendara memakinya, lalu… aku tidak bisa menjelaskannya.

Kalian bisa membayangkan bagaimana 2 orang gila tinggal didalam satu rumah yang sangat luas tetapi sangat sempit bagi mereka. Mereka lebih gila dari adegan yang kutuliskan tadi. Sungguh!

**

Taehyung dan Jikyung —sepasang suami istri gila— sudah membeli keperluan dapur. Seperti sayur, buah, dan lainnya. Kini mereka berada dilantai 2, dimana semua pakaian, ikat pinggang, jam tangan dijual dengan brand yang terkenal. Banyak barang limit dijual disini. Memangnya apa yang tidak dijual di mall sebesar ini?

“Wow! Limited Edition!”, seru Jikyung tatkala melihat dress selutut bewarna merah yang dipajang dengan mannequin ramping seperti dirinya. Pasti baju itu sangat cocok untuk Jikyung. Hanya saja, harga dress itu terlalu mahal untuk ia beli. Harganya hampir sama dengan harga ponsel Taehyung yang ia hancurkan tadi. Kira-Kira… 15 juta.

“Sayang, bisa kau membelikan baju itu untukku?”, Tanya Jikyung dengan wajah super cantiknya. Taehyung hanya menatap ‘ngeri’ ke arah istrinya. Istrinya itu bisa menjadi setan  lalu berubah menjadi malaikat dalam waktu sekejap. Taehyung pun sedikit takut melihat perubahan emosi istrinya itu. Saat minggu pertama menikah, Jikyung tidak seaneh ini.

“Huh? Beli saja sendiri! Itu akibatnya jika kau menghancurkan ponsel mahal milikku!”, tegas Taehyung yang kemudian berlalu meninggalkan Jikyung yang menggigit bibirnya. Jikyung menatap tajam punggung Taehyung yang menjauh meninggalkannya.

“Gadis itu semakin menakutkan seiring waktu berlalu.”, gumam Taehyung disela langkahnya. Tubuhnya bergetar merinding mengingat seberapa menakutkan istrinya jika marah. Tetapi yang ditakutkan Taehyung bukanlah itu, ia takut dengan ekspresi memelas yang super cantik milik istrinya. Bagi Taehyung, ekspresi itu adalah sihir untuk menyetujui semua keinginan Jikyung. Untung saja tadi Taehyung bisa menghindari sihir gila yang sangat membahayakan itu.

“Jam tangan limited edition?”, Taehyung menghentikan langkahnya di etalase yang menjual jam tangan untuk pria. Jam tangan berbagai tipe dijual disini. Dibuat dari kulit asli ataupun sintetis juga ada. Dan Taehyung, lelaki yang menyukai barang limited edition itu pun tertarik dengan jam tangan tersebut. Taehyung masuk ke etalase jam itu. Tentu saja untuk membeli jam tangan edisi terbatas itu.

Sekarang kalian tahu persamaan sepasang suami istri itu. Sama-sama gila, sama-sama aneh, dan… sama-sama penyuka barang edisi terbatas.

**

“Lihat. Taehyung tidak tahu jika aku sudah membeli dress ini. Dasar, suami macam apa dia? Seharusnya ia membelikan ini untukku.”, celoteh wanita itu didepan cermin. Siapa lagi jika bukan Jikyung? Ia sukses membeli baju yang diincarnya. Tentu saja dengan uangnya sendiri. Tak mungkin pemegang saham sebesar 20% tidak memiliki uang sepeser pun. Itu sangat tidak masuk akal.

Jikyung pun melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Wanita itu ingin pamer pada suaminya jika ia sudah berhasil membeli gaun itu dengan uangnya sendiri. Kakinya menuruni anak tangga dengan anggun, sampai… Jikyung melihat Taehyung fokus dengan PSnya. Suaminya sedang bermain game. Jikyung menggeratakan giginya karena kesal. Wanita itu melanjutkan menuruni anak tangga dengan cepat, ia menghampiri Himchan yang sedang bermain game.

“Sayang, bukankah ini sudah pukul 12 siang?”, Tanya Jikyung lembut sambil mengelus rambut Taehyung. Tak hanya itu, Jikyung juga merangkul leher Taehyung dan berekspresi se-imut mungkin. Tak peduli dengan yang dilakukan istrinya, Taehyung tetap melanjutkan permainannya.

“Ya. Lalu?”, Tanggap Taehyung pada pertanyaan Jikyung.

“Bukankah ada meeting, hum?”, Seketika Jikyung terkejut dengan pertanyaan lembut Jikyung tadi. Ia pun segera pergi ke kamar dan mengganti t-shirt nya dengan setelan jas yang terlihat sangat mewah. Tidak lupa, ia juga memakai jam tangan yang ia beli 2 jam lalu. Menata rambutnya agar rapi dan memakai parfum mahal yang ia beli di Paris. Bukankah Taehyung lelaki yang sangat berkelas?

“Aku berangkat dulu, Sayang. Sampai jumpa.”, pamit Taehyung sambil mencium pipi istrinya. Ia segera berlari menuju garasi lalu naik ke mobil mewahnya. Ia segera menancapkan gas dengan kecepatan penuh. Pemimipin perusahaan itu akan terlambat.

Sementara Jikyung? Sepertinya ada lampu yang menyala terang di atas kepalanya. Ia mendapatkan sebuah ide. Itu jelas. Ia akan membuat kejutan untuk suaminya sepulang kerja nanti. Jikyung pun menggerakan tungkainya menuju gudang yang ada dibelakang rumahnya. Ia mengambil tongkat baseball yang bukannya terbuat dari kayu. Tongkat itu terbuat dari besi yang cukup berat. Tetapi itu tidak masalah bagi Jikyung. Yang terpenting adalah kejutan untuk suaminya.

“Kesalahanmu tidak melihat penampilan cantikku. Bahkan kau tak mengetahui aku telah berhasil membeli baju ini.”, gumam Jikyung sambil tersenyum miring. Kejutan apakah yang akan dibuatnya? Lihat saja nanti.

**

Brumm
Terdengar suara mobil Taehyung yang masuk ke garasi. Pukul 7 malam, ia sudah pulang dari kegiatan meeting dan mengawasi perkembangan hotelnya. Sangat melelahkan, ia ingin segera makan masakan istrinya dan tidur begitu saja. Ia harap tak ada yang dilakukan istrinya sehingga membuat mereka berdua kembali bertengkar di malam yang sepi dan gelap.

“Sayang! Istri… APA INI!?”, Taehyung memekik. Mungkin ia sudah melihat kejutan yang dibuat istrinya. Saking mengejutkannya, membuat Taehyung memekik nyaring —hampir seperti wanita. Taehyung tersungkur dilantai sambil memandangi benda —yang entah apa bentuknya itu— tergeletak didepannya.

“Kau suka kejutannya, Sayang?”, Tanya Jikyung yang sedang menata makanan di ruang makan. Ia tersenyum sangat manis pada suaminya yang menganga tak percaya.

“KAU MENGHANCURKAN TV DAN PS MILIKKU!?”, bentak Taehyung yang tiba-tiba bangkit dari acaranya yang ‘tersungkur’ dilantai. Taehyung juga menunjuk-nunjuk istrinya yang berekspresi polos tanpa dosa, seperti tidak melakukan suatu kejahatan apapun. Faktanya, Jikyung telah menghancurkan TV dan PS milik Taehyung dengan tongkat baseball yang ia ambil tadi.

“Bukan aku yang melakukannya, Sayang… tetapi tanganku dan tongkat inilah yang melakukannya.”, alasan aneh milik Jikyung itulah yang membuat Taehyung semakin frustasi. Taehyung pun masuk ke kamar sambil membanting pintu. Tak lama kemudian, ia melihat gaun merah yang ada di Mall tadi. Ia baru tahu jika Jikyung berhasil membelinya.

Dengan segera Taehyung meraih gunting yang ada dilaci dan menatap intens pada gaun merah didepannya. Taehyung meraih gaun itu dan menggunting-guntingnya hingga menjadi… tidak berbentuk. Tertawa keras karena keberhasilannya, Taehyung membawa gaun —yang tidak berbentuk— itu keluar dari kamar. Ia melempar gaun itu ke arah Jikyung. Taehyung kembali ke kamarnya dan menjatuhkan dirinya ke kasur begitu saja.

Diluar, Jikyung menangisi gaun edisi terbatasnya yang sudah tidak berbentuk. Ia memaki Taehyung yang sudah mendengkur dikamar. Rambut Jikyung juga tidak serapi 1 jam yang lalu. Acak-acakan karena ia terus meremas rambutnya, frustasi melihat gaun mahalnya koyak tak berbentuk.

Pasangan suami istri itu kembali memulai perang yang ke-6 kalinya.

**

Ternyata, semalaman Jikyung tidak tidur. Itu semua karena menangisi gaun mahalnya dan juga… ia kembali merusak sesuatu milik suaminya. Entahlah, wanita itu sedang kalut semalam. Untung saja ia tidak membunuh suaminya yang berani merusak gaun baru serta mahal miliknya. Sekarang ia sedang berada disamping Taehyung yang sedang tertidur. Mengelus rambut Taehyung adalah kesukaannya.

“Taehyung Sayang, bangunlah. Kau harus berangkat ke kantor dan mengawasi hotel yang baru ‘kan?”, ujar Jikyung tepat di telinga Taehyung. Lelaki itu pun menggeliat dan mengusap matanya. Ia berjalan ke kamar mandi sambil memeluk dirinya sendiri. Ia kembali ketakutan dengan sifat istrinya itu.

“Apa lagi yang wanita gila itu inginkan?”, kata Taehyung saat air shower mengguyur tubuhnya. Ia memikirkan kejadian tadi, dimana istrinya mengelus rambutnya dan membangunkannya dengan lembut. Padahal kenyataannya semalam ia telah membuat Jikyung marah besar. Tidak mungkin jika Jikyung tak marah padanya.

Dilain sisi, Jikyung tengah tersenyum lebar sambil menyantap sarapannya. Sepertinya ia telah melakukan hal yang akan membuat Taehyung meledak. Bagaimana tidak? Jikyung telah menggunting semua kemeja, celana dan jas Taehyung. Kemeja berlengan panjang itu menjadi baju berkancing tanpa lengan, begitu juga jas Taehyung. Sedangkan celananya? Lebih mirip dengan ‘hot pants’.

“Satu… dua… tiga…”

“LEE JIKYUUUUNG!”, seperti memiliki kemampuan telepathy, setelah menghitung sampai tiga Jikyung mendengar suara teriakan Taehyung yang sangat nyaring. Lelaki itu pasti telah melihat karya Jikyung di ruang bajunya. Semua pakaian formalnya telah berubah menjadi pakaian aneh yang sangat ‘minim’. Tidak mungkin seorang lelaki menggunakan baju seperti itu.

“Apa yang lakukan pada semua pakaian ku, hah?”, Tanya Taehyung pada Jikyung yang sedang mencuci piring di dapur. Ditangan Taehyung terdapat kemeja, jas, dan celana yang sudah berubah jenis menjadi pakaian aneh.

“Bukan semua, Sayang. Hanya pakaian formalmu saja.”, lagi-lagi alasan tidak jelas keluar dari bibir indah wanita itu. Alasan yang disertai senyum termanis di dunia. Sangat menjengkelkan dan memabukan. Sebenarnya, makhluk apakah Lee Jikyung itu? Senyumnya barusan membuat Taehyung tidak jadi meluapkan amarahnya. Hanya saja—

“Lihat saja apa yang aku perbuat.”, gumam lelaki itu sambil kembali ke ruang khusus untuk baju dan akseroris milik istrinya. Ia mencari-cari barang apa yang bisa ia hancurkan. Dan… ia menemukan sebuah kaca mata. Bukan kaca mata biasa, karena bingkai kaca mata itu dihiasi berlian. Tentu saja kaca mata itu sangat mahal, dan… ‘Limited Edition’.

Dengan senyum lebar yang terpampang diwajahnya yang rupawan, Taehyung berjalan menuju istrinya yang kini sedang membaca majalah. Sebelumnya Taehyung menyuruh pelayannya agar membawakannya pakaian formal —sampai sekarang ia hanya menggunakan handuk yang melilit dipinggangnya. Tidak masalah bagi Taehyung berpakaian seperti itu, karena ia masih berada di rumah dan ada ‘pekerjaan’ yang harus ia selesaikan.

 Di tangan kiri Taehyung terdapat kaca mata yang mahal dan tentu saja milik istrinya. Sedangkan ditangan kanannya terdapat sebuah palu yang akan ia gunakan untuk… menghancurkan barang ditangan kirinya. Intinya, Taehyung akan menghancurkan kaca mata milik istrinya itu.

“Sayang, lihat apa yang akan aku perbuat!”, kalimat Taehyung tadi membuat Jikyung mengalihkan pandangannya ke arah suaminya —yang masih tidak berpakaian. Taehyung terlihat bersiap untuk memukul sesuatu. Mata Jikyung turun melihat ke arah meja dan—

Krak!
Oh tidak! Kaca mata mahal itu sudah hancur berkat hantaman palu.

“APA YANG KAU LAKUKAN!?”, Tanya Jikyung pada Taehyung. Tidak, lebih tepatnya berteriak. Ia memandang ngeri kearah kaca matanya yang hancur begitu saja. Ia sedikit meringis melihat keadaan benda didepannya. Ia menghabiskan uang sebesar 50 juta untuk membeli kaca mata mewah edisi terbatas itu. Dan sekarang, kembali barang edisi terbatasnya hancur berkat suaminya.

“Oops! Maaf, Sayangku! Ini ulah tangan ku.”, ujar Taehyung seraya berlari menuju kamar. Jikyung pun mengikutinya. Ia mengambil bantal dan memukulkannya ke tubuh Taehyung. Lelaki itu pasti tidak merasa kesakitan. Apa dampak dari bantal yang menghantam dirinya? Mungkin hanya rasa geli.

Tetapi malang bagi Taehyung, Jikyung tidak sengaja melihat jam tangan milik Taehyung yang tergeletak di meja. Jam tangan baru yang Taehyung beli kemarin. Jikyung pun menghentikan memukuli Taehyung dengan bantal. Ia berlari dan mengambil jam tangan milik suaminya, lalu dengan gerakan cepat ia mengambil palu yang Taehyung gunakan tadi.

“Lihat ini!”, seru Jikyung pada Taehyung yang berlari ke arahnya. Lelaki itu tahu jika istrinya menghancurkan jam tangan limit miliknya. Dengan segera ia mengikuti istrinya yang bersiap menghancurkan barang baru miliknya itu. Wajah Taehyung sekarang begitu panik.

Bruk!

“Permisi Tu…”

Sepertinya terlambat, jam itu sudah hancur ditangan Jikyung. Dan juga pelayan yang datang ke rumahnya menyaksikan semua hal yang Jikyung lakukan pada jam mahal milik Taehyung. Pelayan itulah yang diutus Taehyung untuk membawakannya pakaian agar ia bisa bekerja. Tetapi ucapan pelayan itu terputus ketika palu sudah menimpa jam tangan mewah yang sekarang sudah tidak berbentuk.

“LEE JIKYUUUNG!”, kedua kalinya dipagi hari ini Taehyung meneriakan nama Jikyung. Ia sangat kesal dan tak tahu harus berbuat apalagi. Istrinya sendiri sudah sembunyi dikamar dan menguncinya. Akhirnya Taehyung hanya pergi ke kantor dengan handuk. Ia akan memakai pakaiannya di kantor. Tidak peduli dengan pegawai dikantor atau pelayannya. Taehyung masih terbalut oleh emosi.

**

“Astaga… ini rumah atau apa?”, Tanya Jaehwan— kakak Jikyung. Ia sedang berkunjung ke rumah adiknya. Tadi saat dikantor, Taehyung bertemu dengan Jaehwan. Dan Jaehwan yang merindukan Jikyung pun berniat mengunjungi adiknya. Tapi sebelum bertemu adiknya, ia sudah disambut oleh keadaan rumah yang sangat hancur berantakan.

“Jadi kau mengadu ke Kakakku hah!?”, Tanya Jikyung yang keluar dari kamarnya. Anehnya, Jikyung memakai seragam taekwondo beserta sabuk hitam miliknya. Jikyung memang sangat jago dalam kegiatan bela diri itu.

“Apa yang akan…”, Jaehwan bingung melihat Jikyung dan Taehyung saling tatap menatap, tetapi ia tidak bisa melanjutkan perkataannya. Jaehwan melihat Jikyung, di tangan Jikyung terdapat seragam karate milik Taehyung. Taehyung juga menguasai salah satu jenis bela diri itu. Dan sekarang Jikyung melemparkan seragam karate ke arah Taehyung. Dengan cekatan, Taehyung menangkap seragam karate miliknya.

“Aku sudah tidak tahan! Cepat pakai seragammu itu dan kita bertarung sekarang!”, seru Jikyung pada Taehyung. Taehyung pun mengangguk, ia menerima ajakan istrinya itu. Ini bukan hal yang bagus. Sama sekali bukan hal yang baik untuk dilakukan. Sepasang suami istri itu akan saling pukul memukul. Astaga!

Taehyung segera merangkap setelan formalnya dengan seragam karatenya. Ia terlihat emosi. Sedangkan Jaehwan? Lelaki itu ingin sekali menghentikan Taehyung. Tetapi ekspresi menakutkan milik Taehyung membuat Jaehwan mengurungkan niatnya. Ia hanya diam dengan ekspresi ‘ketidak percayaan’ yang menghias di wajahnya.

“Ayo kita mulai!”, ucapan Taehyung tadi mengawali pertempuran antar suami istri itu. Mereka berdua mulai maju mendekat. Dan—

“JANGAN TARIK RAMBUTKU!”, bukan perkelahian yang sesungguhnya. Mereka hanya saling jambak menjambak dan cakar mencakar.

Sangat diluar nalar. Dua orang manusia yang sudah dewasa dan lebihnya mereka adalah pasangan suami istri bergulat tidak jelas seperti anak kecil. Jikyung menyerang Taehyung dengan Kuku tajam miliknya. Sementara Taehyung menarik rambut Jikyung dan juga seragam taekwondo istrinya. Ini sangat gila untuk dipikirkan. Dan Jaehwan merasakan itu. Ia terhuyung melihat pertengkaran dua alien didepannya.

“KENAPA KAU SANGAT MENYEBALKAN HAH!?”

“KAU JUGA SANGAT MENJENGKELKAN!”

Berteriak, membentak, dan marah. Itu semua mereka keluarkan saat acara tak jelas itu terjadi. Kulit mulus milik Taehyung menjadi kanvas yang diberi tinta merah. Tergores dan berdarah, walaupun tidak banyak darah yang keluar. Sedangkan Jikyung, rambutnya sangat berantakan dan lengan seragam taekwondonya juga koyak.

“ARGH!”, Sontak Taehyung berteriak saat bagian ‘privatnya’ menerima hantaman yang sangat keras. Bisa dipastikan itu sangat menyakitkan. Jikyung sengaja menendang ‘milik’ Taehyung ketika suaminya itu menarik rambutnya keras. Rasa perih yang ada dikepala Jikyung dan rasa… entah apa itu yang ada di ‘milik’ Taehyung. Jaehwan yang melihat kejadian itu menutup kelopak matanya rapat-rapat.

“RASAKAN INI!”, Jikyung berteriak lantang. Ia mengayuhkan tangannya untuk menghantam hidung mancung milik Taehyung. Hasilnya, hidung Taehyung berdarah. Lelaki itu mendadak terjatuh dan pingsan begitu saja. Jikyung pun ikut pingsan saat melihat Taehyung yang pingsan.

“ASTAGA! MEREKA PINGSAN!”, Merasa bahwa pertengkaran suami istri itu sudah selesai, Jaehwan pun membuka matanya. Jaehwan terkejut ketika ia membuka matanya karena melihat keadaan adiknya dan adik iparnya. Mereka terbaring dilantai dengan keadaan yang mengenaskan. Jaehwan segera menghampiri Jikyung dan menepuk pipi adiknya itu, tetapi tidak ada pergerakan dari Jikyung.

“Aku harus membawa mereka ke rumah sakit!”

**

Tidak ada patah tulang atau luka dalam sebagainya. Taehyung dan Jikyung hanya pingsan. Tetapi Jaehwan tetap panik seperti tadi. Ia terus berdo’a agar kedua adiknya itu sadar secepatnya. Ia berharap agar Jikyung dan Taehyung tersadar dari pingsannya dan juga sadar bahwa mereka tidak bisa bertengkar seperti anak kecil lagi. Setelah Taehyung dan Jikyung sadar, Jaehwan berinisiatif untuk mengajak mereka mengikuti terapi kejiwaan. Jikyung dan Taehyung sudah diluar batas normal, pikir Jaehwan.

Dirawat diruang yang sama, memudahkan Jaehwan untuk memindai keadaan Taehyung dan Jikyung. Dipikiran Jaehwan terus berputar kejadian aneh yang membuat Jikyung dan Taehyung pingsan. ‘Jadi setiap hari mereka bertengkar seperti itu?’. Jaehwan baru mengetahuinya.

“Ugh! Kepalaku terasa panas!”, terdengar suara wanita yang mengeluh. Siapa lagi jika bukan Jikyung? Gadis itu sudah sadar. Ia melirik pria disampingnya, suaminya masih pingsan.

“Tch! Dasar pemalas!”, ejek Jikyung. Ia mengipas-kipaskan kepalanya yang terasa panas dan juga perih karena Taehyung menarik rambutnya tadi. Ia juga merasakan pusing yang melanda kepalanya.

“Kalian gila…”, gumam Jaehwan. Jikyung pun menoleh kearah Jaehwan yang menatapnya dengan tatap yang tidak bisa dijelaskan. Seperti ketakutan dan bingung. Jikyung tak mempedulikan tatapan aneh Jaehwan yang ditujukan padanya. Ia terus mengipas kepalanya yang masih saja terasa panas.

Cklek!
Pintu terbuka, seorang dokter cantik masuk ke ruang rawat Jikyung dengan Taehyung. Dokter wanita itu terlihat tersenyum pada Jikyung. Jikyung bingung dengan senyum dari dokter itu. Apakah dokter itu senang melihatnya kesakitan? Atau dokter itu tahu jika Jikyung bertengkar dengan Taehyung sampai terjadi hal seperti ini? Jikyung tidak mengerti.

“Selamat Nyonya Kim, anda hamil.”

“APA!? Dd…Dia hamil!?”, setelah mendengarkan ucapan dokter tadi tiba-tiba saja Taehyung sadar dari pingsannya. Ia bangun dan langsung terduduk dikasurnya. Dengan mata terbelalak tak percaya, Taehyung menatap dokter yang baru saja memberi tahu jika istrinya yang gila itu sedang hamil. Tidak jauh berbeda dengan Jikyung. Wanita itu juga menganga tak percaya.

“Ini semua gila! Kau mencintaiku atau membenciku?”, Tanya Taehyung pada Jikyung. Ekspresi frustasinya membuat Jikyung tersenyum.

“Tentu saja aku mencintaimu! Jika tidak, kenapa aku mengandung anakmu? Dasar gila!”

Akhirnya si pria yang gila itu memeluk istri yang sama gilanya dengan dirinya. Mereka terlihat sangat bahagia. Yeah, pasangan itu kembali akur dan romantis seperti biasa. Dan tentu saja… normal.

Kurasa keromantisan itu tidak bertahan lama. Hehe!

THE END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu 2AM I Wonder If You Hurt Like Me [Hangul+Romanization+English+Indonesia]

Lirik lagu Kim Dong Wook (김동욱) My Heart Is Cursing OST You're Beautiful [Han+Rom+Indo]

[Lirik Lagu] Lee Jung 이정 - Wish It Was You 너였으면 좋겠어 Flower Boy Next Door OST (Hangul | Romanization | Indonesia | English)